Assalamualaikum Wr. Wb
Hi Readers! Kembali lagi dengan postingan baru
Jangan bosen dulu karena postingan kali ini akan lebih
menarik dari postingan sebelumnya ya meskipun tentang film juga ya I hope you
like it!
Sejujurnya masih dengan alasan yang sama yaitu untuk memenuhi
mata kuliah Sosiologi Antropologi.
Nah, film yang akan saya review kali ini berjudul Front of
The Class. Mungkin sebagian dari kalian ada yang sudah menonton film ini.
Langsung aja yaa..
Berawal dari kisah seorang anak bernama
Brad Cohen yang memiliki penyakit yang jarang sekali kita dengar yaitu Tourette
Syndrome. Penyakit ini merupakan sebuah gangguan yang terjadi pada bagian otak
dan membuat penderita menjadi sulit untuk mengontrol diri atau berkonsentrasi sehingga
penderita menjadi sering mengeluarkan suara-suara dan gerakan yang aneh akibat
tidak terkontrolnya saraf motorik.
Brad mengidap penyakit tersebut sejak
berusia 6 tahun. Sejak kecil, ia selalu mendapatkan banyak tekanan dari
lingkungannya seperti menjadi bahan ejekan teman-temannya karena dia sering
mengeluarkan suara dan gerakan yang aneh. Bahkan guru dan ayahnya pun sering
kali kesal terhadap perilakunya tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu,
Brad kecil belajar akan setiap masalah yang ia hadapi saat ini bukanlah permasalahan
yang membuatnya patah semangat melainkan membuatnya menjadi bekerja keras untuk
menggapai apa yang ia impikan sebelumnya yaitu menjadi seorang pengajar.
Suatu hari saat Brad kecil dipanggil
menghadap kepala sekolah, ia ditawari untuk menghadiri pertunjukan orchestra
sekolah. Tetapi Brad kecil sadar bahwa kehadirannya hanya akan mengganggu
jalannya pertunjukan. Namun, kepala sekolah bersikeras memaksa Brad kecil untuk
menghadiri pertunjukan yang sangat dinantikan oleh seluruh siswa sekolah tersebut.
Akhirnya, ia pun meng-iyakan dan mengahadiri acara tersebut. Sepanjang jalannya
acara, hal yang tidak ia inginkan malah terjadi karena Sindrom Tourette yang
diidapnya itu yang membuat teman-temannya melihat sinis karena perilakunya yang
membuat pertunjukan orchestra menjadi tidak enak didengar. Setelah semua
memandang sinis pada Brad kecil karena perilaku anehnya tersebut malah berbalik
menjadi menghargai karena ucapan dan kesabaran karena sering dipandang berbeda
dengan yang lain. Semenjak peristiwa tersebut, Brad kecil mendapatkan pelajaran
berharga dalam hidupnya.
Setelah beranjak dewasa, Brad yang
bercita-cita menjadi seorang pengajar kesulitan dalam menggapai impiannya
tersebut. Hal ini dikarenakan Sindrom Tourette yang ia idap semenjak kecil. Setelah
banyak melamar ke berbagai sekolah, ia bekerja di perusahaan ayahnya untuk
menyambung hidup dan untuk mengisi kekosongan waktu hingga ia dipanggil oleh
kepala sekolah tempat ia melamar pekerjaan.
Memang
hubungan antara Brad dengan ayahnya tidak begitu baik karena ayahnya yang tidak
dapat menerima kekurangan dari Brad. Tetapi setelah Brad diterima mengajar dan
mendapatkan prestasi yang luar biasa membanggakan yaitu menjadi guru terbaik
membuat hubungan dengan ayahnya menjadi harmonis bahkan saling mendukung satu
sama lain.
Dan
diceritakan juga bagian romansa cintanya yaitu bertemu dengan seorang wanita
melalui media chatting yang bernama Nancy. Wanita anggun dan penyayang tersebut
yang membuat Brad menjadi percaya diri dan tangguh. Lalu ada juga murid-murid
yang persis seperti apa yang saya bayangkan yaitu ada yang senang mengejek, ada
yang kalem lalu ada yang sering membuat keributan dikelas. Tetapi, apa yang
saya tonton dalam film ini meskipun anak tersebut sifatnya seperti yang
dijelaskan diatas mereka mempunyai pemikiran yang membuat kita tercengang akan
pernyataannya dapat dilihat ketika Brad mendapatkan penghargaan menjadi guru
terbaik. Sifat mereka yang dapat kita bilang masih kelas 2 SD tetapi dapat
membuat saya yang menontonnya terharu dan berkaca-kaca.
Dari film tersebut menurut saya patut
diacungi jempol. Kenapa? Karena menurut saya film ini dapat menginspirasi semua
orang dan semangat juangnya pun perlu dicontoh. Dan film yang disajikan pun memang
berasal dari realita kehidupan dan simple-nya film ini yang membuat cerita
menjadi tidak bosan untuk ditonton.
Sekian dari saya mohon maaf bila ada kekurangan cerita. Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar