Assalamualaikum
Wr. Wb.
Haiii,
balik lagi yah buat postan baru hehe. Kali ini saya akan membahas tentang
film-film kesukaan nih… dari mulai film bergenre komedi, thriller, melodrama
etc. Tapi kali ini, saya akan membahas 2 film saja yaa karena sebenarnya untuk
memenuhi tugas hehehe. 2 film yang akan saya bahas merupakan film kesukaan saya
apa aja sih itu?
Yapp
langsung aja yaaa…
What’s
Your Favorite movies?
Hmm…
film pertama langsung dibuka dengan film The Flu. Film ini berasal dari Negeri
Ginseng tau kan?? Yapp betul banget dari Korea Selatan. Film ini dapat dikatan
sebagai film bergenre disaster movie rame banget deh pokoknya. Jadi film ini
bercerita tentang sekelompok imigran gelap yang yang berasal dari Filipina yang
akan diselundupkan ke wilayah Bundang, Korea Selatan. Tragisnya, mereka
dimasukkan ke dalam sebuah box container sehingga tidak akan diketahui oleh
pihak pelabuhan. Namun para imigran gelap itu malah membawa sebuah wabah penyakit
yang menular dan mematikan. Penyakit menular ini secara cepat menyebar luas dan
menyebabkan kegelisahan di seluruh penjuru kota.
Penyakit
ini bekerja dengan menginfeksi korbannya melalui organ pernapasan dan dapat
membunuh dalam kurun waktu kurang dari 36 jam setelah terinfeksi. Orang – orang
yang tinggal di kota ini harus dapat berjuang untuk dapat bertahan hidup sampai
vaksin tersebut ditemukan. Pemerintah Korea Selatan bekerja sama dengan Amerika
dan Negara-negara lain mencoba untuk berdiskusi bagaimana cara menangani
penyebaran virus tersebut, kemudian Amerika mengambil tindakan untuk menghabisi
semua warga Bundang sehingga penyebaran virus tersebut tidak dapat menyebar
luas ke seluruh Korea Selatan hingga ke seluruh dunia.
Ketika
virus itu mulai menyebar semakin luas dan banyak menimbulkan kekacauan, In Hae
yang merupakan seorang dokter harus menemukan antibodi bersama dengan dokter
yang lain. Tanpa ia sadari, putrinya Mi-reu malah terkena virus tersebut.
Kondisi tubuhnya mulai melemah disertai dengan batuk berdarah. Setelah itu In
Hae dan Ji Koo dengan sekuat tenaga untuk menemukan antibodi tersebut agar
dapat menyelamatkan nyawa putrinya, ternyata antibodi tersebut terdapat di
dalam aliran darah imigran gelap yang pada saat itu berhasil lolos. In Hae kemudian
mencoba memasukan antibodi tersebut secara diam-diam ke dalam tubuh Mi-rae
tetapi hal tersebut malah ketahuan oleh rekan seprofesinya. Mi-reu dibawa oleh
pihak keamanan untuk dikarantana. In hae tidak mau berpisah dengan putrinya
karena setiap orang yang terkena virus menular tersebut harus dikarantina dan
dilarang untuk keluar dari zona karantina.
Ketika
In Hae dan Ji Koo sibuk mencari Mi-rae, tak disangka mereka melihat tumpukan
kantong-kantong mayat yang terjangkit virus itu yang memenuhi area lapangan dan
siap untuk dimusnahkan. Suasana disana semakin ricuh, karena meraka merasa
diterlantarkan bukannya diobati. Ji Goo yang mengetahui jika Mi-rae akan sembuh
dari virus itu langsung menerobos untuk menyelamatkan Mi-rae. Aksi tersebut
diketahui oleh pihak keamanan yang langsung saja membuat kekacuan disana.
Setelah
diketahui akan dimusnahkan, orang-orang yang bersih dari virus melakukan protes
pada petugas. karena mereka masih saja tinggal di dalam barak meskipun hasilnya
mereka memang benar-benar bersih dari virus mematikan tersebut. Akhirnya
seluruh warga memblokade jalan dan menuntut agar dapat diselamatkan oleh
pemerintah. Seluruh kota mengalami kekacauan, hingga akhirnya In Hae menemukan
putrinya Mi-rae yang berdiri paling depan di barisan para pendemo. In Hae
langsung berlari menghampiri putrinya dan membuktikan pada pemerintah Korea
Selatan melalui CCTV yang ada di jalan tersebut jika serum antibodi yang
diberikan In Hae pada putrinya tersebut terbukti berhasil menyembuhkan Mi-rae
dari virus tersebut.
Setelah
itu, Mi-rae dibawa oleh pihak keamanan untuk diuji sampel darahnya dan terbukti
dapat menyembuhkan. Akhirnya permasalahan tersebut dapat segera teratasi dan
serum antibodi tersebut dibagikan kepada para warga yang masih bertahan hidup.
Film
kedua yang akan dibahas yaitu film berjudul Miracle In Cell No. 7 . kenapa saya
sangat menyukai film ini? Yaa karena film ini mengisahkan tentang seorang ayah
gengs dan juga berasal dari Korea Selatan. Pasti kalau yang udah pernah tonton
bakal tau gimana ceritanya dan itu sedih banget huaaaL Nah yang belum nonton yu saya
akan membahas ceritanya yaa..
Jadi
film ini bercerita tentang seorang ayah bernama Lee Yong-go (Ryu Seung-ryong)
yang memiliki keterbelakangan mental. Ia tinggal bersama putrinya bernama
Ye-sung (Kal So-won) yang berusia 6 tahun. Ia sangat mencintai putrinya. Suatu
hari, Ye-sung ingin membeli sebuah tas kuning sailormoon, tetapi hanya ada
tersisa satu dan sudah dibeli oleh anak seorang komisaris polisi. Ia kemudian
memohon pada ayah anak tersebut untuk menjual tas itu untuk diberikan kepada
putrinya Ye-sung. Tetapi anak itu tidak
mau menjual tas sailomoon karena dia juga menyukai tas tersebut.
Pada
suatu hari, anak komisaris itu berbicara pada ayahnya Ye-sung yang sedang
menghitung uang gajiannya. Dia berkata jika ia mengetahui dimana toko yang
menjual tas sailormoon yang sama. Anak
itupun kemudian menyuruh ayahnya Ye-sung untuk mengikutinya. Naas, anak itupun
terjatuh di sebuah pasar dengan terdapat luka di kepala. Lee Yong-go kemudian
memberikan pertolongan pertama (CPR) pada anak itu. Tetapi hal tersebut malah
membuatnya terjerat kasus pelecehan dan pembunuhan.
Setelah
kejadian itu, Lee Yong-gu terjebak dalam kasus dengan tuduhan penculikan,
kekerasan seksual, hingga pembunuhan pada anak seorang komisaris polisi.
Kemudian Yong-gu dibawa ke kantor polisi, sejak saat itu mereka kini terpisah.
Ye-sung dikirim ke sebuah lembaga pengasuhan. Sedangkan ayahnya Yong-gu
dimasukkan kedalam sel penjara no.7, dimana sel tersebut memiliki tingkat keamanan
yang tinggi. Penguhuni lain pun menyadari jika Yong-gu memiliki keterbelakangan
mental. Yong-gu hanya memiliki satu keinginan yaitu menemui putrinya Ye-sung.
Tepat
pada tanggal 23 Desember, merupakan hari eksekusi Yong-gu dan juga bertepatan
dengan hari ulang tahun Ye-sung. Ye-sung kemudian mengunjungi sel no.7 tersebut
dan membuat pesta ulang tahun kecil-kecilan. Walaupun tak semeriah pesta
kebanyakan, tetapi dengan berkumpulnya mereka itu sendiri membuat kebahagiaan
tersendiri untuk Yong-gu dan Ye-sung. Ye-sung mendapatkan banyak hadiah dari
paman-pamannya dan juga hadiah dari ayahnya yaitu sebuah tas kuning sailormoon
yang dulu ingin sekali ia beli.
“Ayah, terimakasih telah menjadi Ayahku.” ucap Ye-sung dan memberi hormat pada Yong-gu.
“Terimakasih telah menjadi putriku.” Jawab Yong-gu.
Mereka kemudian berpelukan dan membuat narapidana yang lainnya
juga sedih. Ye-sung bertanya kepada pamannya mengapa mereka bersedih. Lalu
paman mengajaknya untuk membuat sebuah pesan dibaju ayahnya itu untuk
mengalihkan pembicaraan.
Sang
ayah dan putrinya berpamitan dan berjalan menelusuri lorong penjara. Wajah anak
dan ayah itu begitu mesra seolah merupakan isyarat dari ketulusan hati
masing-masing. Ketika di ujung pintu sel keluar, Ye-sung dititipkan kepada
ketua penjaga sipir, sedangkan sang ayah berjalan menuju tempat eksekusi mati.
Pasalnya takdir kematian ini seolah-olah memang harus terjadi. Karena sehari
sebelumnya, kelima teman satu sel dan penjaga sipir bekerja sama untuk
meloloskan sang ayah dan putrinya Ye-sung dari penjara dengan menggunakan balon
udara. Tetapi sayang tali tambang menyangkut di kawat berduri dinding pembatas
penjara antara dunia penjara dan dunia luar.
Pada saat persidangan, Yong-gu malah memilih untuk mati di
gantung daripada melihat anaknya Ye-sung menderita. Ia memang tidak seperti
ayah lainnya tetapi keterbelakangan mental yang ia derita tidak menjadi sebuah
penghalang untuk menjadi sosok kebanggan Ye-sung. Dan Ye-sung bukannya malu
mempunyai ayah seperti itu melainkan dia bangga dan sangat beruntung memiliki
ayah seperti Yong-gu.
Setelah dewasa, Ye-sung yang menjadi seorang mahasiswi hukum,
berusaha sangat keras di pengadilan untuk membuktikan bahwa sesungguhnya ayahya
itu tidak bersalah dan mencoba untuk membersihkan kembali nama baik ayahnya itu
dan menjelaskan bahwa murni hanya sebuah kecelakaan. Setelah 10 tahun kejadian
itu, Ye-sung berhasil membersihkan kembali nama baik ayahnya dan hakim pun
memutuskan jika ayahnya tersebut tidak bersalah dan dibebaskan tanpa adanya sepeser
hukuman apapun.
Why
it’s become your favourite?
Seperti
yang telah dibahas diatas, kenapa kedua film ini menjadi film favorit yaitu karena
film ini berasal dari Korea Selatan hahaha gatau kenapa film-film, drama dan
yang lainnya yang berbau Korea itu pasti pesan dan maksud yang disampaikan
pasti kena dan nyampe banget. Film pertama itu The Flu kenapa bisa suka banget
sama film ini? Karena film ini bertemakan virus Flu yang terjadi di sebuah kota
(jarang banget kan film yang mengusung tema seperti ini?). Yang saya tahu,
bahwa Flu itu merupakan sebuah virus yang tergolong cepat dalam penularannya.
Dalam keseharian saja kita dapat dengan cepat tertular hanya dengan
berinteraksi dengan orang yang sedang mengidapnya. Namun dalam film ini, virus
Flu bisa juga berdampak besar hingga menimbulkan kekacauan di sebuah Negara
seperti yang diceritakan di film ini. Dibuka dengan sentuhan komedi dan di
pertengahan cerita, perlahan-lahan Sang Sutradara mulai mengaduk emosi kita
dari awal hingga membawa ketegangan yang sebenarnya. Dan setelah kita
mengetahui permasalahan-permasalahan tersebut, kita jadi ikut merasakan
kegentingan yang terjadi dan ikut merasakan dampak dari wabah Flu yang menyebar
tersebut. Film ini tidak hanya berfokus pada bencana yang terjadi di suatu kota
melainkan dengan adanya adegan drama yang merupakan ciri khas dari film korea.
Disini diceritakan sebuah petugas pemadam kebakaran yang menolong seorang
dokter dalam sebuah kecelakaan mobil. Juga adegan Mi-reu yang dapat
menggambarkan ekspresi ketakutan dengan baik karena anak sekecil itu dapat
mengekspresikan mimik wajahnya dengan baik.
Film
ini tidak hanya membut kita ikut merasakan dampak dan kegentingan yang terjadi
di kota tersebut, tetapi kita juga dapat melihat betapa sibuknya pemerintah
Korea dalam mengambil segala keputusan yang akan mereka ambil dan
tindakan-tindakan apa saja yang harus mereka lakukan untuk menekan angka
kematian yang semakin bertambah.
Yang kedua yaitu Miracle In Cell No.7 kenapa sih suka banget
sama film ini? Karena film ini bercerita tentang seorang ayah dengan anaknya
yang terpisah karena ketidakadilan hukum yang menimpa keluarga mereka. Film ini
banyak memberikan kelebihannya, terutama pesan yang disampaikan kepada para
penonton, Dan film ini juga berhasil membuat saya terharu hingga menangis,
karena ceritanya yang sangat sedih dan pemainnya pun dapat menghayati perannya
masing-masing dengan sagat baik. Meskipun adanya bagian flashback yang sulit di
mengerti tetapi setelah saya kaitkan dengan yang sebelumnya akhirnya saya dapat
mengerti bagaimana alur ceritanya.
Nah itulah alasan kenapa saya suka dengan film tersebut.
What’s
the message?
Jika
kalian sering menonton film tentunya selain kalian menonton filmnya tetapi juga
kalian mencari tahu apa isi/pesan moral yang terselip di dalam cerita tersebut.
Nah sekarang akan disampaikan pesan yang terdapat didalam cerita film tersebut.
THE
FLU
Menurut
saya, pesan yang dapat diambil di dalam film ini yaitu kita tidak boleh egois
dan jangan mementingkan kepentingan pribadi meskipun kita berada dalam keadaan
yang sulit. Mungkin sebagian orang tidak suka dengan cerita melodrama karena
cerita tersebut akan terlalu mendramatisir suasana di beberapa bagiannya.
Tetapi menurut saya, malah menjadikan film ini terasa lebih bagus karena
ceritanya tidak terus menerus mengusung tema bencana yang terjadi tetapi juga
diselipkan hubungan antara ibu dan anak.
Film
yang akan dengan cepat berpotensi meninggalkan sebuah trauma kecil saat
mendengar orang yang batuk-batuk, dan jika itu terjadi, berarti film ini
berhasil membuat penonton terbawa masuk ke dalam bagian dari alur ceritanya.
Keseluruhan
dari film ini meskipun sedikit membosankan di bagian terakhir karena terlalu
lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai klimaks, tetapi overall sangat
memuaskan dan wajib untuk ditonton.
Miracle In Cell No.7
Film ini banyak memberikan kelebihannya, terutama pesan yang
disampaikan kepada para penonton yaitu bagaimana perjuangan seorang ayah yang
sangat menyayangi anaknya dan rela berkorban untuk anaknya, sebaliknya kasih
sayang seorang anak kepada ayahnya merupakan cerminan ungkapan rasa sayang dan
rasa terimakasihnya kepada orang tua yang telah merawat dan membesarkannya.
Meskipun ayahnya memiliki keterbelakangan mental tetapi ia masih saja sayang
dan mau menyayangi ayahnya setulus hati.
“ Bagaimanapun ketidakadilan dunia, tidak
akan dapat memutuskan peraaaan cinta terhadap ayah sendiri, walaupun Sang Ayah
sudah tiada. “
It is real or logic?
Menurut saya, film pertama
termasuk kedalam film yang logis sekaligus nyata terjadi di beberapa Negara.
Mengapa film tersebut dikatakan nyata/real? Karena sejatinya jika kita melihat
kedalam dunia nyata, kejadian itu persis seperti kejadian virus H5N1 (Flu
Burung) yang waktu itu melanda di beberapa negara. Dan penyebarannya yang cepat
melalui media udara dan dapat mengganggu sistem pernapasan manusia. Gejalanya
pun hampir sama yaitu dimulai dengan batuk-batuk dan membuat sistem kekebalan
tubuh menurun sehingga korban yang terjangkit virus tersebut menjadi sangat
lemas. Pertanyaan kedua yaitu mengapa film tersebut dikatakan logis juga?
Padahal sudah jelas jika film tersebut real/nyata berdasarkan kasus yang pernah
terjadi? Hal itu dikarenakan karena di film ini diceritakan jika orang
orang yang terjangkit virus tersebut kondisi tubuhnya langsung melemah,
kemudian batuk parah hingga mengeluarkan darah. lalu tiba-tiba roboh saat
melakukan aktifitasnya. Hanya kurang
dari 24 jam virus tersebut menyebar melalui udara dan menewaskan 1000 orang
dalam kurun waktu satu jam.
Sekarang
film kedua. Menurut saya film kedua ini termasuk kedalam film yang tidak logis.
Mengapa demikian? Hal itu dikarenakan ada bagian dimana Yong-gu terluka
akan tetapi tidak ada adegan Yong-gu disembuhkan atau diberi perawatan dan
secara tiba-tiba ia sudah sehat kembali seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Bagian tersebut yang membuat ceritanya terihat seperti tidak logis kejadiannya.
Dan ada bagian dimana para napi sedang membuat balon udara untuk membebaskan
Yong-gu dan putrinya Ye-sung, balon udara yang seperti dibuat-buat dan tidak
mungkin terjadi di dunia nyata para narapidana.
Yang kedua yaitu mengapa film ini bisa dikatakan sebagai film
yang real/nyata? Jika dilihat dalam dunia nyata, hal itu mungkin saja terjadi
karena adanya kesalahpahaman antara terdakwa dan korban dan juga berbagai bukti
yang kuat sehingga kita (terdakwa) tidak dapat mengelak dari segala tuntutan.
Seperti
itulah akhir dari film yang tadi saya ceritakan, mudah-mudahan dapat
terinspirasi membuat film seperti itu. Mohon maaf bila ada kesalahan kata.
Wassalamualaikum
Wr. Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar