Rabu, 14 Oktober 2015

My Favourite Movies


Assalamualaikum Wr. Wb.

Haiii, balik lagi yah buat postan baru hehe. Kali ini saya akan membahas tentang film-film kesukaan nih… dari mulai film bergenre komedi, thriller, melodrama etc. Tapi kali ini, saya akan membahas 2 film saja yaa karena sebenarnya untuk memenuhi tugas hehehe. 2 film yang akan saya bahas merupakan film kesukaan saya apa aja sih itu?

Yapp langsung aja yaaa…

What’s Your Favorite movies?

Hmm… film pertama langsung dibuka dengan film The Flu. Film ini berasal dari Negeri Ginseng tau kan?? Yapp betul banget dari Korea Selatan. Film ini dapat dikatan sebagai film bergenre disaster movie rame banget deh pokoknya. Jadi film ini bercerita tentang sekelompok imigran gelap yang yang berasal dari Filipina yang akan diselundupkan ke wilayah Bundang, Korea Selatan. Tragisnya, mereka dimasukkan ke dalam sebuah box container sehingga tidak akan diketahui oleh pihak pelabuhan. Namun para imigran gelap itu malah membawa sebuah wabah penyakit yang menular dan mematikan. Penyakit menular ini secara cepat menyebar luas dan menyebabkan kegelisahan di seluruh penjuru kota.

Penyakit ini bekerja dengan menginfeksi korbannya melalui organ pernapasan dan dapat membunuh dalam kurun waktu kurang dari 36 jam setelah terinfeksi. Orang – orang yang tinggal di kota ini harus dapat berjuang untuk dapat bertahan hidup sampai vaksin tersebut ditemukan. Pemerintah Korea Selatan bekerja sama dengan Amerika dan Negara-negara lain mencoba untuk berdiskusi bagaimana cara menangani penyebaran virus tersebut, kemudian Amerika mengambil tindakan untuk menghabisi semua warga Bundang sehingga penyebaran virus tersebut tidak dapat menyebar luas ke seluruh Korea Selatan hingga ke seluruh dunia.

Ketika virus itu mulai menyebar semakin luas dan banyak menimbulkan kekacauan, In Hae yang merupakan seorang dokter harus menemukan antibodi bersama dengan dokter yang lain. Tanpa ia sadari, putrinya Mi-reu malah terkena virus tersebut. Kondisi tubuhnya mulai melemah disertai dengan batuk berdarah. Setelah itu In Hae dan Ji Koo dengan sekuat tenaga untuk menemukan antibodi tersebut agar dapat menyelamatkan nyawa putrinya, ternyata antibodi tersebut terdapat di dalam aliran darah imigran gelap yang pada saat itu berhasil lolos. In Hae kemudian mencoba memasukan antibodi tersebut secara diam-diam ke dalam tubuh Mi-rae tetapi hal tersebut malah ketahuan oleh rekan seprofesinya. Mi-reu dibawa oleh pihak keamanan untuk dikarantana. In hae tidak mau berpisah dengan putrinya karena setiap orang yang terkena virus menular tersebut harus dikarantina dan dilarang untuk keluar dari zona karantina.

Ketika In Hae dan Ji Koo sibuk mencari Mi-rae, tak disangka mereka melihat tumpukan kantong-kantong mayat yang terjangkit virus itu yang memenuhi area lapangan dan siap untuk dimusnahkan. Suasana disana semakin ricuh, karena meraka merasa diterlantarkan bukannya diobati. Ji Goo yang mengetahui jika Mi-rae akan sembuh dari virus itu langsung menerobos untuk menyelamatkan Mi-rae. Aksi tersebut diketahui oleh pihak keamanan yang langsung saja membuat kekacuan disana.

Setelah diketahui akan dimusnahkan, orang-orang yang bersih dari virus melakukan protes pada petugas. karena mereka masih saja tinggal di dalam barak meskipun hasilnya mereka memang benar-benar bersih dari virus mematikan tersebut. Akhirnya seluruh warga memblokade jalan dan menuntut agar dapat diselamatkan oleh pemerintah. Seluruh kota mengalami kekacauan, hingga akhirnya In Hae menemukan putrinya Mi-rae yang berdiri paling depan di barisan para pendemo. In Hae langsung berlari menghampiri putrinya dan membuktikan pada pemerintah Korea Selatan melalui CCTV yang ada di jalan tersebut jika serum antibodi yang diberikan In Hae pada putrinya tersebut terbukti berhasil menyembuhkan Mi-rae dari virus tersebut.



Setelah itu, Mi-rae dibawa oleh pihak keamanan untuk diuji sampel darahnya dan terbukti dapat menyembuhkan. Akhirnya permasalahan tersebut dapat segera teratasi dan serum antibodi tersebut dibagikan kepada para warga yang masih bertahan hidup.

Film kedua yang akan dibahas yaitu film berjudul Miracle In Cell No. 7 . kenapa saya sangat menyukai film ini? Yaa karena film ini mengisahkan tentang seorang ayah gengs dan juga berasal dari Korea Selatan. Pasti kalau yang udah pernah tonton bakal tau gimana ceritanya dan itu sedih banget huaaaL Nah yang belum nonton yu saya akan membahas ceritanya yaa..

Jadi film ini bercerita tentang seorang ayah bernama Lee Yong-go (Ryu Seung-ryong) yang memiliki keterbelakangan mental. Ia tinggal bersama putrinya bernama Ye-sung (Kal So-won) yang berusia 6 tahun. Ia sangat mencintai putrinya. Suatu hari, Ye-sung ingin membeli sebuah tas kuning sailormoon, tetapi hanya ada tersisa satu dan sudah dibeli oleh anak seorang komisaris polisi. Ia kemudian memohon pada ayah anak tersebut untuk menjual tas itu untuk diberikan kepada putrinya  Ye-sung. Tetapi anak itu tidak mau menjual tas sailomoon karena dia juga menyukai tas tersebut.

Pada suatu hari, anak komisaris itu berbicara pada ayahnya Ye-sung yang sedang menghitung uang gajiannya. Dia berkata jika ia mengetahui dimana toko yang menjual tas sailormoon yang sama.  Anak itupun kemudian menyuruh ayahnya Ye-sung untuk mengikutinya. Naas, anak itupun terjatuh di sebuah pasar dengan terdapat luka di kepala. Lee Yong-go kemudian memberikan pertolongan pertama (CPR) pada anak itu. Tetapi hal tersebut malah membuatnya terjerat kasus pelecehan dan pembunuhan.

Setelah kejadian itu, Lee Yong-gu terjebak dalam kasus dengan tuduhan penculikan, kekerasan seksual, hingga pembunuhan pada anak seorang komisaris polisi. Kemudian Yong-gu dibawa ke kantor polisi, sejak saat itu mereka kini terpisah. Ye-sung dikirim ke sebuah lembaga pengasuhan. Sedangkan ayahnya Yong-gu dimasukkan kedalam sel penjara no.7, dimana sel tersebut memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Penguhuni lain pun menyadari jika Yong-gu memiliki keterbelakangan mental. Yong-gu hanya memiliki satu keinginan yaitu menemui putrinya Ye-sung.

Tepat pada tanggal 23 Desember, merupakan hari eksekusi Yong-gu dan juga bertepatan dengan hari ulang tahun Ye-sung. Ye-sung kemudian mengunjungi sel no.7 tersebut dan membuat pesta ulang tahun kecil-kecilan. Walaupun tak semeriah pesta kebanyakan, tetapi dengan berkumpulnya mereka itu sendiri membuat kebahagiaan tersendiri untuk Yong-gu dan Ye-sung. Ye-sung mendapatkan banyak hadiah dari paman-pamannya dan juga hadiah dari ayahnya yaitu sebuah tas kuning sailormoon yang dulu ingin sekali ia beli. 

“Ayah, terimakasih telah menjadi Ayahku.” ucap Ye-sung dan memberi hormat pada Yong-gu.

“Terimakasih telah menjadi putriku.” Jawab  Yong-gu.



Mereka kemudian berpelukan dan membuat narapidana yang lainnya juga sedih. Ye-sung bertanya kepada pamannya mengapa mereka bersedih. Lalu paman mengajaknya untuk membuat sebuah pesan dibaju ayahnya itu untuk mengalihkan pembicaraan. 

Sang ayah dan putrinya berpamitan dan berjalan menelusuri lorong penjara. Wajah anak dan ayah itu begitu mesra seolah merupakan isyarat dari ketulusan hati masing-masing. Ketika di ujung pintu sel keluar, Ye-sung dititipkan kepada ketua penjaga sipir, sedangkan sang ayah berjalan menuju tempat eksekusi mati. Pasalnya takdir kematian ini seolah-olah memang harus terjadi. Karena sehari sebelumnya, kelima teman satu sel dan penjaga sipir bekerja sama untuk meloloskan sang ayah dan putrinya Ye-sung dari penjara dengan menggunakan balon udara. Tetapi sayang tali tambang menyangkut di kawat berduri dinding pembatas penjara antara dunia penjara dan dunia luar.

Pada saat persidangan, Yong-gu malah memilih untuk mati di gantung daripada melihat anaknya Ye-sung menderita. Ia memang tidak seperti ayah lainnya tetapi keterbelakangan mental yang ia derita tidak menjadi sebuah penghalang untuk menjadi sosok kebanggan Ye-sung. Dan Ye-sung bukannya malu mempunyai ayah seperti itu melainkan dia bangga dan sangat beruntung memiliki ayah seperti Yong-gu.

Setelah dewasa, Ye-sung yang menjadi seorang mahasiswi hukum, berusaha sangat keras di pengadilan untuk membuktikan bahwa sesungguhnya ayahya itu tidak bersalah dan mencoba untuk membersihkan kembali nama baik ayahnya itu dan menjelaskan bahwa murni hanya sebuah kecelakaan. Setelah 10 tahun kejadian itu, Ye-sung berhasil membersihkan kembali nama baik ayahnya dan hakim pun memutuskan jika ayahnya tersebut tidak bersalah dan dibebaskan tanpa adanya sepeser hukuman apapun.


Why it’s become your favourite?

Seperti yang telah dibahas diatas, kenapa kedua film ini menjadi film favorit yaitu karena film ini berasal dari Korea Selatan hahaha gatau kenapa film-film, drama dan yang lainnya yang berbau Korea itu pasti pesan dan maksud yang disampaikan pasti kena dan nyampe banget. Film pertama itu The Flu kenapa bisa suka banget sama film ini? Karena film ini bertemakan virus Flu yang terjadi di sebuah kota (jarang banget kan film yang mengusung tema seperti ini?). Yang saya tahu, bahwa Flu itu merupakan sebuah virus yang tergolong cepat dalam penularannya. Dalam keseharian saja kita dapat dengan cepat tertular hanya dengan berinteraksi dengan orang yang sedang mengidapnya. Namun dalam film ini, virus Flu bisa juga berdampak besar hingga menimbulkan kekacauan di sebuah Negara seperti yang diceritakan di film ini. Dibuka dengan sentuhan komedi dan di pertengahan cerita, perlahan-lahan Sang Sutradara mulai mengaduk emosi kita dari awal hingga membawa ketegangan yang sebenarnya. Dan setelah kita mengetahui permasalahan-permasalahan tersebut, kita jadi ikut merasakan kegentingan yang terjadi dan ikut merasakan dampak dari wabah Flu yang menyebar tersebut. Film ini tidak hanya berfokus pada bencana yang terjadi di suatu kota melainkan dengan adanya adegan drama yang merupakan ciri khas dari film korea. Disini diceritakan sebuah petugas pemadam kebakaran yang menolong seorang dokter dalam sebuah kecelakaan mobil. Juga adegan Mi-reu yang dapat menggambarkan ekspresi ketakutan dengan baik karena anak sekecil itu dapat mengekspresikan mimik wajahnya dengan baik.
Film ini tidak hanya membut kita ikut merasakan dampak dan kegentingan yang terjadi di kota tersebut, tetapi kita juga dapat melihat betapa sibuknya pemerintah Korea dalam mengambil segala keputusan yang akan mereka ambil dan tindakan-tindakan apa saja yang harus mereka lakukan untuk menekan angka kematian yang semakin bertambah.

Yang kedua yaitu Miracle In Cell No.7 kenapa sih suka banget sama film ini? Karena film ini bercerita tentang seorang ayah dengan anaknya yang terpisah karena ketidakadilan hukum yang menimpa keluarga mereka. Film ini banyak memberikan kelebihannya, terutama pesan yang disampaikan kepada para penonton, Dan film ini juga berhasil membuat saya terharu hingga menangis, karena ceritanya yang sangat sedih dan pemainnya pun dapat menghayati perannya masing-masing dengan sagat baik. Meskipun adanya bagian flashback yang sulit di mengerti tetapi setelah saya kaitkan dengan yang sebelumnya akhirnya saya dapat mengerti bagaimana alur ceritanya.

Nah itulah alasan kenapa saya suka dengan film tersebut.


What’s the message?

Jika kalian sering menonton film tentunya selain kalian menonton filmnya tetapi juga kalian mencari tahu apa isi/pesan moral yang terselip di dalam cerita tersebut. Nah sekarang akan disampaikan pesan yang terdapat didalam cerita film tersebut.

THE FLU

Menurut saya, pesan yang dapat diambil di dalam film ini yaitu kita tidak boleh egois dan jangan mementingkan kepentingan pribadi meskipun kita berada dalam keadaan yang sulit. Mungkin sebagian orang tidak suka dengan cerita melodrama karena cerita tersebut akan terlalu mendramatisir suasana di beberapa bagiannya. Tetapi menurut saya, malah menjadikan film ini terasa lebih bagus karena ceritanya tidak terus menerus mengusung tema bencana yang terjadi tetapi juga diselipkan hubungan antara ibu dan anak.
Film yang akan dengan cepat berpotensi meninggalkan sebuah trauma kecil saat mendengar orang yang batuk-batuk, dan jika itu terjadi, berarti film ini berhasil membuat penonton terbawa masuk ke dalam bagian dari alur ceritanya.
Keseluruhan dari film ini meskipun sedikit membosankan di bagian terakhir karena terlalu lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai klimaks, tetapi overall sangat memuaskan dan wajib untuk ditonton.

Miracle In Cell No.7

Film ini banyak memberikan kelebihannya, terutama pesan yang disampaikan kepada para penonton yaitu bagaimana perjuangan seorang ayah yang sangat menyayangi anaknya dan rela berkorban untuk anaknya, sebaliknya kasih sayang seorang anak kepada ayahnya merupakan cerminan ungkapan rasa sayang dan rasa terimakasihnya kepada orang tua yang telah merawat dan membesarkannya. Meskipun ayahnya memiliki keterbelakangan mental tetapi ia masih saja sayang dan mau menyayangi ayahnya setulus hati.

“ Bagaimanapun ketidakadilan dunia, tidak akan dapat memutuskan peraaaan cinta terhadap ayah sendiri, walaupun Sang Ayah sudah tiada. “

It is real or logic?

Menurut saya, film pertama termasuk kedalam film yang logis sekaligus nyata terjadi di beberapa Negara. Mengapa film tersebut dikatakan nyata/real? Karena sejatinya jika kita melihat kedalam dunia nyata, kejadian itu persis seperti kejadian virus H5N1 (Flu Burung) yang waktu itu melanda di beberapa negara. Dan penyebarannya yang cepat melalui media udara dan dapat mengganggu sistem pernapasan manusia. Gejalanya pun hampir sama yaitu dimulai dengan batuk-batuk dan membuat sistem kekebalan tubuh menurun sehingga korban yang terjangkit virus tersebut menjadi sangat lemas. Pertanyaan kedua yaitu mengapa film tersebut dikatakan logis juga? Padahal sudah jelas jika film tersebut real/nyata berdasarkan kasus yang pernah terjadi? Hal itu dikarenakan karena di film ini diceritakan jika orang orang yang terjangkit virus tersebut kondisi tubuhnya langsung melemah, kemudian batuk parah hingga mengeluarkan darah. lalu tiba-tiba roboh saat melakukan aktifitasnya.  Hanya kurang dari 24 jam virus tersebut menyebar melalui udara dan menewaskan 1000 orang dalam kurun waktu satu jam.

Sekarang film kedua. Menurut saya film kedua ini termasuk kedalam film yang tidak logis. Mengapa demikian? Hal itu dikarenakan ada bagian dimana Yong-gu terluka akan tetapi tidak ada adegan Yong-gu disembuhkan atau diberi perawatan dan secara tiba-tiba ia sudah sehat kembali seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Bagian tersebut yang membuat ceritanya terihat seperti tidak logis kejadiannya. Dan ada bagian dimana para napi sedang membuat balon udara untuk membebaskan Yong-gu dan putrinya Ye-sung, balon udara yang seperti dibuat-buat dan tidak mungkin terjadi di dunia nyata para narapidana.
Yang kedua yaitu mengapa film ini bisa dikatakan sebagai film yang real/nyata? Jika dilihat dalam dunia nyata, hal itu mungkin saja terjadi karena adanya kesalahpahaman antara terdakwa dan korban dan juga berbagai bukti yang kuat sehingga kita (terdakwa) tidak dapat mengelak dari segala tuntutan.

Seperti itulah akhir dari film yang tadi saya ceritakan, mudah-mudahan dapat terinspirasi membuat film seperti itu. Mohon maaf bila ada kesalahan kata.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar